Cara Mencari Chord Piano (mayor & minor)

2.       Pop

A.      Pendekatan Akor Secara Klasik

Dalam pendekatan ini, hal yang harus kita pelajari terlebih dahulu adalah tangga nada *tangga nada sudah saya bahas di postingan sebelumnya*. Karena tangga nada adalah dasar dari penyusunan sebuah akor. Misalnya, tangga nada mayor yang menghasilkan akor mayor. Begitu juga tangga nada minor yang menghasilkan akor minor.

                Rumus yang digunakan untuk menentukan sebuah akor secara klasik yaitu mengambil nada pertama, kedua dan ketiga dalam sebuah tangga nada.

Contoh:

C mayor = C – D – E – F – G – A – B – C

Maka  akor C mayor yaitu C – E – G . karena nada pertamanya adalah C, nada ketiganya adalah E dan nada kelimanya adalah G.

D minor = D – E – F – G – A – Bb – C# - D

Maka akor D minor yaitu D – F – A.

B.      Pendekatan Akor Secara Pop

Sebenarnya susunan akor secara klasik ataupun secara populer sama saja, tapi pendekatan secara pop jauh lebih sederhana dan praktis. Karena kita tidak perlu mengetahui tangga nada yang menyusun akor tersebut. Jadi yang menjadi dasar dari rumus ini bukan tangga nada tapi intervalnya (jarak nada).

1.       Akor Mayor

Rumus yang digunakan yaitu 2 + 1½. Maksudnya, dalam suatu chord ada tiga nada. Nada pertama dengan nada kedua intervalnya 2. Nada kedua dengan nada ketiga intervalnya 1½. Nada pertama diambil dari nada pertama dari akor yang akan dicari, misalnya kita ingin mencari akor G mayor, maka nada pertamanya adalah G, akor C mayor nada pertamanya adalah C.

Contoh : C mayor= C – E – G

C : adalah nada pertama

E: adalah nada kedua karena jarak C ke E adalah 2 nada.

G: adalah nada ketiga karena jarak antara E ke G adalah 1½ nada.

2.       Akor Minor

Rumus yang digununakan merupakan kebalikan rumus akor Mayor yaitu 1½ + 2.

Contoh: A minor=  A – C – E

A: adalah nada pertama

C: adalah nada kedua karena jarak A ke C adalah 1½ nada.